Senin, 01 Juli 2013

7 Negara Ketakutan Pada Google Glass


Kacamata pintar Google Glass terus menuai kontroversi. Yang terbaru, pemerintah dari 7 negara mengirimkan surat pada Google untuk mencari tahu seluk-beluk Google Glass.
Dalam surat yang dikirimkan kepada CEO Google, Larry Page, pemerintah Kanada, Belanda, Australia, Selandia Baru, Meksiko, Israel dan Swiss menyatakan mereka ingin menguji coba Google Glass. Mereka ingin memahami apakah ada masalah sosial dan etis terkait perangkat canggih itu.
“Ketakutan terhadap aksi mata-mata para individu pada individu lain, apakah melalui rekaman foto video atau aplikasi lain telah muncul,” demikian pernyataan mereka yang  dikutip dari Bizjournals, Kamis (20/6/2013).
Pemerintah Kanada pada khususnya fokus pada isu privasi. Google Glass memang punya kemampuan canggih, misalnya merekam dengan perintah suara. Hal ini menimbulkan kekhawatiran banyak orang yang takut direkam tanpa izin.
Bahkan, sebuah survei yang diselenggarakan lembaga Creative and Social Technology (CAST) di Goldsmiths, University of London mengungkap bahwa 20% responden meminta Google Glass dilarang. Survei di Inggris ini melibatkan 4.000 responden.
Namun bos Google yakin nantinya ketakutan terhadap Google Glass akan pudar. “Orang-orang mengkhawatirkan sesuatu yang sebenarnya, jika kita sudah menggunakan produknya, bukan masalah besar. Sama seperti Anda tidak terteror jika seseorang menjepret foto Anda dengan smartphone,” tutur CEO dan pendiri Google, Larry Page.
sumber : inet.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
 
 

Save

 
ans!!