Selasa, 20 Desember 2011

Tanya Jawab: Berkebun Emas Menurut Tinjauan Syariat

oleh: Ust. Dr. Muhammad Arifin Badri
Pertanyaan:
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu

Ustadz, and pengasuh milis yang kami cintai,

Mohon penjelasan tentang hukum berkebun emas, yang akhir-akhir ini marak di indonesia, sebagai gambaran investasinya sbb:

Contoh asumsinya sebagai berikut: Melakukan investasi emas secara rutin sebesar 25 gram

- Harga asumsi emas 25 gram = Rp 9.000.000
- Pada saat ini Anda punya tambahan uang Rp 3.750.000
- Nilai gadai sebesar 80% dari harga taksir emas
- Harga Taksir Bank Rp.300.000 pergram
- Biaya penitipan emas Rp 2500/gram/bulan

Perlu Anda ketahui, taksiran nilai taksir dan kondisi sebenarnya di bank mungkin berbeda-beda, tapi yang terbaik Anda memilih bank yang memberikan: Nilai gadai tinggi, Biaya rendah dan Waktu singkat.

Mari kita mulai saja perhitungannya:

Misalkan Anda Beli emas batangan Antam 25 gram, lalu Anda gadaikan dan Anda akan mendapatkan dana segar sebesar Rp 6.000.000

Perhitungannya sebagai berikut:

Rp 300.000 x 80% = Rp 240.000 x 25gram = Rp 6.000.000

Anda setor biaya penitipan emas 1 tahun sebesar Rp 2500×25×12 bulan = Rp 750.000

Lakukan Investasi emas Anda dengan cara:

Beli emas 25 gram lalu Gadaikan emasnya, dapat dana segar Rp 6jt, lalu tambah Rp 3 jt dana dari uang Anda = Rp 9jt lalu beli emas lagi dengan biaya titip Rp 750.000 setahun.

Setiap Anda memiliki dana tambahan Rp.3.75 jt lalu ulangi langkah diatas lagi, begitu seterusnya sesuai kebutuhan. Kalau sudah lima kali maka posisi akan menjadi seperti ini:

1. Beli Emas 25 gram -> Rp.6jt, tambah Rp.3 jt dana segar jadi total = 9jt -> beli emas lagi | Rp.750rb -> biaya titip
2. Beli Emas 25 gram -> Rp.6jt, tambah Rp.3 jt dana segar jadi total = 9jt -> beli emas lagi | Rp.750rb -> biaya titip
3. Beli Emas 25 gram -> Rp.6jt, tambah Rp.3 jt dana segar jadi total = 9jt -> beli emas lagi | Rp.750rb -> biaya titip
4. Beli Emas 25 gram -> Rp.6jt, tambah Rp.3 jt dana segar jadi total = 9jt -> beli emas lagi | Rp.750rb -> biaya titip
5. Beli Emas 25 gram (Emas disimpan)

Anda Perhatikan perhitungan di atas bahwa biaya pembelian emas kedua dan seterusnya, 2/3 modal beli emas adalah dari uang bank. Dan setelah waktu berlalu, misalkan harga emas naik sebesar 30 persen, jadi emas batangan 25 gram yang Anda miliki  sekarang nilainya Rp 12jt. Dan ini saatnya Anda panen.

Langkah memanennya cukup dibalik saja yaitu: Juallah emas nomor 5, maka anda mendapatkan dana segar 12 jt, dana segar ini kita pakai untuk menebus 2 emas lainnya. Ulangi sampai semua emas ditebus, dan jual semuanya.

Maka posisinya sebagai berikut:

Hasil penjualan emas 5 buah x Rp 12 jt = Rp 60 jt
Tebus gadai 4 x Rp 6 jt     = Rp 24 jt
sisa = 36 jt ——> sub total 1

Berapa modal anda?

1. Beli emas pertama =  Rp 9 jt
2. Beli emas ke 2 sampai ke 5 = Rp 3jt x 4 = Rp 12 jt
3. Biaya titip Rp 750rb x 4 buah emas =  Rp 3 jt
Ttotal modal = Rp 24 jt ——> sub total 2

Keuntungan Panen Emas Anda adalah: sub total 1 – sub total 2 = Rp 36 jt – Rp 24 jt = 12 jt

Berikut ini Perbandingan keuntungan metode investasi emas biasa vs metode cerdas kebun emas dengan modal awal Rp.24 jt:

Modal 24jt belikan emas sewaktu harga batangan 25 gram = 9jt, maka per gram berarti 360rb. Rp.24 jt : 360 rb dapat emas 66.66 gram

Ketika harga naik 30% kita jual menjadi Rp 468 ribu/gram: 66.66 * 468 ribu = Rp.31.196.880 dikurangi modal 24 jt = untung  Rp 7.196.880

Sumber: http://www.berkebunemas.net

Waryanto

Tanggapan dari rekan milis PM-Fatwa

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Afwan, mencoba sharing saja...

"berkebun emas" kebunnya dimana ya?

Gambaran secara sederhana transaksi investasi emas tersebut adalah sistem beli gadai.
kita beli emas ditoko emas kemudian kita gadaikan ke bank, setelah terima uang dari bank kita belikan emas lagi trus kita gadaikan lagi. Kemudian pada saat harga emas tinggi kita tebus emas tersebut dari bank kemudian kita jual.

Dari sistem tersebut jelas bahwa kita menggadaikan emas. Ini berarti kita utang ke bank dengan jaminan emas, adakah bunganya....?

Tentu saja ada meskipun dengan istilah yang berbeda, namanya bisa biaya sewa, biaya bulanan, biaya pemeliharaan, biaya jasa penitipan dan lain-lain (terserah sebutan mereka), bukankah mengambil keuntungan dari pinjam-meminjam disebut riba?

Dari sistem tersebut kita tahu juga bahwa ada sifat spekulasi dalam transaksi tersebut, kalau harga emas naik berarti untung, kalau harga emas turun berarti rugi, meskipun kecenderungan harga emas naik, tetapi tidak ada yang dapat memastikan akan selalu naik.

Apakah islam membolehkan spekulasi?

Yang pasti diuntungkan adalah bank, karena bank mendapatkan bunga dari transaksi tersebut. Dan pemilik emas hanya bisa menanti dari tahun ke tahun mengharap harga emas naik sambil menanggung biaya bulanan (bunga) yang harus dibayar.

Menurut saya kalau mau simpan emas, simpan saja dalam bentuk dinar.

Wallahu a'lam.

Wassalamu'alaikum

Indra

Jawaban ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri (Pembina Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia)

Assalamu'alaikum

Apa yang diutarakan, saudara Indra benar adanya, sejatinya yang terjadi pada bekebun emas hanyalah menghutangkan sejumlah emas, atau mengutangkan sejumlah uang dengan memberikan sejumlah bunga. Tidak diragukan itu adalah riba.

Terlebih lagi bila diingat bahwa sejatinya emas dan uang adalah alat tolok ukur nilai barang, dan sebagai alat transaksi, dengan demikian bila uang dan emas digadaikan dengan mengambil keuntungan maka tidak diragukan itu adalah riba.

Ditambah lagi "GADAI" hanya ada bila ada piutang, tidak mungkin ada gadai bila tidak ada piutang. Karenanya, setiap keuntungan yang didapat dari gadai adalah bunga dan itu HARAM.

Adapun menggadaikan hewan ternak yang membutuhkan perawatan, maka bila pemilik hewan ternak tidak memberi pakan kepada ternaknya, maka pemberi piutang/penerima gadai hewan berkewajiban memberi pakan. Dan sebagai gantinya ia dibolehkan mengambil susu, atau menunggangi hewan tersebut seharga pakan yang ia berikan, tidak lebih dan tidak kurang. Dengan demikian tidak ada keuntungan.

Kasus berkebun uang ini semakin mengingatkan kita bahwa umat kita benar-benar telah mengekor umat Yahudi yang melanggar aturan dan syari'at Allah dengan sedikit tipu daya dan akal-akalan.

Hasbunallahu wa ni'mal wakil

***
Artikel www.PengusahaMuslim.com
Artikel di atas sengaja saya terbitkan di blog ini karena baru - baru ini saya di ajak teman untuk berkebun emas.
readmore »»  

Rabu, 09 November 2011

Orang Tuamu Adalah Rajamu

Orang Tuamu Adalah Rajamu

BY JAMILAZZAINI  SEPTEMBER 21, 2011  POST A COMMENT
1. Orang tuamu adalah raja bagimu (Jamil Azzaini)
2. Saat kau berbeda pendapat dengan orang tuamu, jadikanlah sarana untuk berlatih negosiasi bukan untuk mencaci orang yang telah melahirkanmu (Jamil Azzaini)
Penjelasan: Tanpa ada orang tua, kita tak akan ada di dunia. Betapapun besarnya pengabdian kita kepada mereka tak akan mampu kita membalas jasanya. Oleh karena itu jadikalah mereka raja bagimu. Taatilah mereka selama tidak memerintahkan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agamamu.
Saat Anda berbeda pendapat dengan mereka, tidak usah bersedih. Tenangkan pikiran Anda dan renungkan, “Jangan-jangan pendapat mereka yang tepat.” Saat Anda yakin bahwa pendapat Andalah yang benar, maka negosiasikan dengan orang tuamu. Saat Anda gagal negosiasi, jangan salahkan mereka tapi tanamkan dalam pikiranmu, “Aku harus perbaiki cara negosiasiku.” Lakukanlah terus menerus sampai negosiasimu berhasil.
Saat saya memutuskan untuk menikah ketika sedang kuliah (semester 7) orang tua saya keberatan. Saya melakukan negosiasi berulang-ulang sampai hati orang tua saya akhirnya luluh. Ketika orang tua menghendaki saya jadi PNS, saya ikuti keinginannya sebelum saya berhasil menyakinkannya. Negosiasi terus saya lakukan selama 2 tahun, dan setelah mampu “menaklukan” hatinya baru saya berani beralih profesi untuk tidak mengejar karir di PNS.
Ketahuilah ridho Allah tergantung ridho orang tua, jadi jangan sampai Anda membuat orang tua Anda marah dan murka. Bila Anda sering berbeda pendapat dengan mereka perbaikilah hubungan dan cara berkomunikasi dengan mereka. Tunjukkanlah bahwa Anda memiliki kapabilitas dan kapasitas terhadap pilihan keputusan yang Anda pilih.
Bila selama ini Anda formal saat meminta pendapat, cobalah sekali-kali Anda meminta pendapatnya sambil tidur di pangkuannya. Cobalah tawarkan untuk memijat tubuhnya. Tawarkanlah pergi ke Tanah Suci bersama dan kemudian berdiskusilah saat Anda bersama mereka disana.
Berilah mereka hadiah-hadiah yang sangat berarti dalam hidupnya. Pastikan suaramu lebih rendah dan lembut dibandingkan dengan suara mereka. Berdoalah bersama mereka, antarkan mereka bertemu dengan sahabat-sahabat baiknya. Ajaklah mereka ke tempat asal mereka dan mintalah ia bercerita saat ia kecil hingga dewasa.
Saya sangat yakin, bila Anda mampu membahagiakan orang tua Anda maka Anda akan lebih mudah menaklukkan hatinya. Bila Anda sulit menaklukkannya, mungkin karena kebaikan yang kau berikan kepadanya amatlah sedikit dan belum berarti bai orang tua Anda. Selamat mencoba..
Salam SuksesMulia!

readmore »»  

Senin, 10 Oktober 2011

Undanglah Keberuntungan


Untuk mengundang keberuntungan datang kepada Anda, Anda perlu kunci. Kuncinya terdiri dari tiga huruf, yaitu: KSA. Kependekan dari Knowledge, Skill, Attitude.
Knowledge (pengetahuan) dan Skill (keterampilan) adalah hal yang relatif mudah diukur. Sehingga, banyak yang fokus mengejar keduanya bahkan rela berinvestasi besar untuk
mendapatkannya. Namun, ternyata penentu keberhasilan utama untuk meraih keberuntungan bukanlah Knowledge dan Skill, melainkan Attitude atau sikap.
Richard Wiseman telah melakukan riset untuk menyelidiki hal tersebut. Hasil risetnya menyimpulkan: “Keberuntungan bisa diciptakan secara ilmiah melalui sikap yang benar.”
Berdasarkan pengalaman, pengamalan dan pengamatan, saya berpendapat ada 4 sikap yang akan mengundang keberuntungan dalam hidup: (1) Selftalk positif dan doa, (2) proaktif, (3) terus belajar, dan (4) berprasangka baik.
Jadi, untuk memulai sikap yang benar setiap hari awalilah hari dengan selftalk positif dan berdoa. Misalnya, “Ya Allah semakin hari hidup saya semakin indah dan nikmat. Duhai yang Maha Mendengar saksikanlah saya adalah Hamba-Mu yang berjuang keras membahagiakan kedua orangtuaku. Saya adalah karyawan yang bisa diandalkan. Saya adalah pengusaha yang selalu bertumbuh dan tak pernah menyerah.” Silakan cari kata-kata yang cocok dan tepat buat Anda dan ucapkanlah itu setiap pagi..
Saat beraktivitas, milikilah sikap proaktif. Saat ada masalah atau hal negatif mendekati Anda, hadapilah dan tuntaskan. Bukan membiarkan atau bahkan menghindar. Sesuai katanya pro-aktif berarti Anda aktif bukan pasif. Bergerak bukan menunggu!
Sikap yang ketiga yang harus mendarah daging dalam diri Anda adalah terus belajar. Bacalah buku-buku berkelas. Temuilah orang-orang yang berilmu. Ikutilah seminar atau training bermutu. Bergaulah dengan orang-orang yang ingin terus bertumbuh. Jangan berpuas diri dengan ilmu yang Anda miliki saat ini.
Keberuntungan juga mendekat kepada orang-orang yang berprasangka baik. Saat bertemu dengan orang kaya Anda berprasangka baik, “Dia calon investor saya.” Saat bertemu dengan pemilik perusahaan, “Dia calon mitra kerja saya.” Begitupun saat jumpa dengan orang yang nasibnya kurang beruntung Anda berprasangka baik, “Melalui doa dialah permohonan saya dikabulkan.”
Bila 4 sikap ini terus menjadi kebiasaan Anda, bersiaplah Anda kebanjiran banyak tamu. Mereka sukarela menginap lama di tempat Anda karena Anda sudah mengundangnya untuk datang dan datang lagi. Tamu itu bernama keberuntungan…
Salam SuksesMulia!
readmore »»  

Jumat, 07 Oktober 2011

8 Obat Hati


Artikel Buletin An-Nur :
8 Obat Hati
Rabu, 21 September 11
Hati manusia terkadang tidak stabil atau sakit seperti halnya badan. Meskipun berbeda antara sifat maupun obatnya. Apa obat yang bisa dipakai untuk mengobati hati yang sakit? Berikut ini kami sebutkan 8 obatnya. Semoga bermanfaat. 

Pertama: al-Qur’an al-Karim. 
Allah berfirman, artinya, “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS.Yunus: 57). Dia juga berfirman, artinya, “Dan Kami turunkan dari al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. al-Isra: 82) 
Ibnu Qoyyim berkata, “Inti penyakit hati itu adalah syubhat dan nafsu syahwat. Sedangkan al-Qur’an adalah penawar bagi kedua penyakit itu, karena di dalamnya terdapat penjelasan-penjelasan dan argumentasi-argumentasi yang akurat, yang membedakan antara yang haq dengan yang batil, sehingga penyakit syubhat hilang. Penyembuhan al-Qur’an terhadap penyakit nafsu syahwat, karena di dalam al-Qur’an terdapat hikmah, nasihat yang baik, mengajak zuhud di dunia dan lebih mengutamakan kehidupan akhirat.” 
Orang yang ingin memperbaiki hatinya hendaknya mengetahui bahwa berobat dengan al-Qur’an itu tidak cukup hanya dengan membaca al-Qur’an saja, tetapi harus memahami, mengambil pelajaran dan mematuhi hukum-hukum yang terkandung di dalamnya. 
Ya Allah, jadikanlah al-Qur’an itu sebagai pelipur lara, penawar hati dan penghilang kegundahan dan kegelisahan kami. Amin. 

Kedua: Cinta kepada Allah. 
Cinta kepada Allah merupakan terapi yang mujarab bagi hati. Cinta seorang hamba kepada Allah akan menjadikan hatinya tunduk kepada-Nya, merasa tenteram tatkala mengingat-Nya, mengorbankan perasaannya demi sang kekasihnya, yaitu Allah. Hatinya senantiasa mengharap kepada yang dicintainya untuk memecahkan problem yang ia hadapi. Ia pun tak putus asa dari kasih sayang-Nya. Ia yakin bahwa yang dicintainya adalah Dzat yang tepat untuk mengadukan berbagai masalah. Ia yakin akan diberikan solusi yang terbaik untuknya. Kecintaan kepada-Nya menyebabkan dapat menikmati manisnya iman yang bersemayam di dalam hati. 

Ketiga: Berdzikir atau mengingat Allah. 
Ketidaktenteraman hati merupakan hal yang membahayakan. Allah memberikan salah satu obat yang bisa menjadi sarana terapi keadaan hati yang demikian. “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram” demikianlah arti firman Allah dalam QS. ar-Ra’d : 28. Obat ini menjadikan hati seseorang hidup, terhindar dari kekerasan dan kegelapan. Ibnu Qayyim berkata, “Segala sesuatu itu mempunyai penerang, dan sesungguhnya penerang hati itu adalah dzikrullah (mengingat Allah). 
Suatu ketika, seorang berkata kepada Hasan al-Basri, “Wahai Abu Sa’id, aku mengadu kepadamu, hati saya membatu.” Maka beliau menjawab, “Lunakkanlah dengan dzikir, karena tidak ada yang dapat melunakkan kerasnya hati yang sebanding dengandzikrullah.” maka dari itu Allah di dalam banyak ayat-ayat-Nya menyuruh orang-orang yang beriman agar banyak dan sering berdzikir kepada-Nya. Seperti pada firman-Nya, artinya, “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. al-Ahzab: 41). Nabi kita Muhammad selalu berdzikir kepada Allah pada setiap saat, sebagaimana dituturkan oleh istri beliau ‘Aisyah. 

Keempat: Taubat nasuha dan banyak beristighfar (minta ampun). 
Perhatikanlah sabda Rasulullah, “Sesungguhnya hatiku kadang keruh, maka aku beristighfar dalam satu hari sebanyak seratus kali” (HR. Ahmad) 
Dalam hadis ini Nabi menjelaskan bahwa beliau menghilangkan kabut atau kekeruhan hati beliau dengan istighfar, padahal dosa-dosa beliau yang telah lalu maupun yang akan datang telah diampuni oleh Allah. Bagaimanakah dengan kita yang banyak dosa dan banyak melakukan kemaksiatan? Tidakkah kita lebih membutuhkan istighfar untuk hati kita yang sakit?! Demi Allah, betapa kita semua, sangat membutuhkan istighfar. 

Kelima: Banyak berdoa dan permintaan kepada Allah untuk memperbaiki dan membersihkan hati serta memberinya petunjuk. 
Berdoa merupakan pintu utama yang agung untuk memperbaiki hati. Allah berfirman, artinya, “Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk me- rendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan setan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. al-An’am: 43). 
Teladan kita yang mulia Muhammad sendiri selalu memohon kepada Allah untuk kesucian hatinya, kokoh berjalan di atas kebenaran dan petunjuk. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dari Ummu Salamah. Ia meriwayatkan bahwa doa Nabi yang sering beliau panjatkan ialah, “wahai Tuhan Pembolak-balik hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu” (HR. at-Tirmidzi) 

Keenam: Sering mengingat kehidupan akhirat. 
Sesungguhnya kelalaian mengingat akhirat itu adalah penghambat segala kebaikan, kebajikan dan merupakan pemicu setiap malapetaka dan kejahatan. Seseorang yang banyak mengingat akhirat, akan menyadarkan dirinya bahwa kehidupan sebenarnya, yang dia hidup selama-lamanya adalah kehidupan akhirat. Dengan demikian, hatinya lurus dalam mengendalikan jasad. Tindak tanduknya mencerminkan amal nyata yang ia tanam di dunia ini dengan harapan ia akan dapat menuai hasilnya yang baik di akhirat kelak. 

Ketujuh: Membaca dan mempelajari sejarah kehidupan orang-orang yang shalih. 
Ini pun bisa menjadi salah satu obat bagi hati. Banyak pelajaran tentang teguhnya hati dari hempasan badai kehidupan yang menerjang. Siapa saja yang memperhatikan dan mempelajari kehidupan atau sejarah suatu kaum berdasarkan pengetahuan dan penghayatan, maka niscaya hatinya dihidupkan kembali oleh Allah dan disucikan batinnya. Itulah sejarah dan perjalanan hidup Nabi Muhammad. Sejarah kehidupan beliau merupakan terapi untuk mempertebal iman dan memperbaiki hati. 

Kedelapan: Bersahabat dengan orang-orang shalih, bertakwa dan berbuat kebaikan. 
Seseorang yang bergaul dengan orang yang bertakwa niscaya tidak celaka. Karena mereka tidak akan mengajak selain kepada kebaikan. Selamatlah hati dari terkontaminasi penyakit-penyakit hati. Sebaliknya, jika Anda bersahabat dengan orang-orang yang tidak shalih, tidak bertakwa dan tidak berbuat kebaikan, niscaya Anda akan celaka. Mereka akan mengajak Anda untuk melakukan berbagai kejelekan yang akan menyebabkan hati Anda menjadi kotor. Allah secara tegas berfirman, artinya, “… dan janganlah kamu mengikuti orang-orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”(QS. al-Kahfi : 28) 
Maka berupayalah untuk bersahabat dengan orang-orang yang shalih. 

Demikian 8 obat untuk menyembuhkan penyakit hati. Berusahalah Anda untuk memahami dengan baik dan mengamalkan dengan tekun, karena sesungguhnya kebahagiaan yang hakiki itu, tidak akan dapat dicapai kecuali dengan keselamatan dan kesucian hati. Dan tidak ada yang sempurna, yang lebih bahagia, yang lebih baik, dan tidak ada pula yang lebih nikmat daripada kehidupan orang-orang yang berhati bersih juga mulia. Wallahu ‘alam bish shawab (Redaksi)

[Sumber:
 Disarikan dari “Shalahul Qulub”, Syaikh Dr. Khalid bin Abdullah al-Mushlih –semoga Allah menjaganya- dengan sedikit gubahan.] Sumber : alsofwah.or.id
readmore »»  

Rabu, 05 Oktober 2011

Gratiskan Jualan Anda

Gratiskan Jualan Anda !
Oleh : AA
Rabu, 07 Oktober 2009 17:19 WIB
.
“Cara jualan kamu kuno !” Demikian kata seorang pengusaha senior kepada saya ketika kami sedang berbuka puasa bersama, bulan Ramadan lalu. Saya tergagap. Wah, baru kali ini ada yang mengatakan demikian tentang model bisnis saya. Tapi berhubung beliau jauh … jauh … jauh … lebih berpengalaman dibanding saya, dengan usaha yang skala nya ratusan kali lipat usaha saya, saya tidak punya pilihan lain selain mendengar kritikan beliau. Saya menahan nafas menunggu kalimat beliau berikutnya. 

Beliau menambahkan, “Kalau kamu bisnis IT, nyuruh pelanggan beli produk, itu bisnis jaman dulu”. Saya mulai paham. Karena beberapa pelanggan saya ada yang memang menggunakan pola pembayaran bulanan atau sewa. Tidak mau kalah saya langsung berkomentar: “Kalau sewa atau bayar biaya bulanan bagaimana Pak?” Beliau menjawab: “Itu lebih baik. Tapi itu sekarang juga sudah kuno!” Nah ini bikin saya kaget lagi. “Yang gak kuno gimana dong Pak?”, saya makin penasaran. “Yang gak kuno itu kalau pelanggan gak usah bayar !.” Nyaris saya lompat dari kursi. Gratis? Musti bayar gaji karyawan dari mana? Beliau hanya tertawa-tawa, membuat saya makin penasaran. 

Seolah “Law of Attraction” bekerja keras untuk saya. Dua minggu kemudian tanpa sengaja saya nemu buku baru karya salah satu penulis favorit saya Chris Anderson, judulnya: “Free: The future of radical price”. Ya, pengusaha senior tadi ternyata benar! Masa depan ternyata ada pada harga nol, alias gratis. Pelanggan gak usah bayar. 

Semua Serba Gratis 
Tidak dapat disangkal, virus gratis memang sudah menjalar kemana-mana. Kita sekarang bisa dengan mudah mengakses internet di mall-mall melalui infrastruktur hot-spot gratis. Saya menggunakan laptop dengan OS Linux Ubuntu yang dibagi-bagikan gratis oleh Canonical, mengetik dengan word-processor OpenOffice yang disediakan gratis oleh Sun Microsystem, menggunakan browser Firefox yang gratis, menggunakan layanan email gratis dari Google, chatting gratis melalui Yahoo Messenger dan mengakses jaringan seperti Facebook secara gratis. Malah kalau online nya di bandara, kopi yang menemani saya online pun gratis, komplimen dari lounge yang disponsori penerbit kartu kredit yg saya pakai. Chris Anderson malah mengetik seluruh isi buku nya melalui aplikasi Google Docs, word processing gratis yang disediakan online oleh Google. 

Tunggu … kenapa yang gratis hanya layanan-layanan yang terkait dengan internet? Oh tidak. Diluar itu Anda juga dengan mudah menemukan produk atau layanan gratis atau sangat murah. Memang tidak semua sudah tersedia di Negara kita. Beberapa tahun lalu, kalau ingin pasang antenna parabola di rumah, kita harus membayar cukup mahal. Sekarang antenna parabola “dipinjamkan” oleh provider layanan siaran TV melalui satelit. Modem bisa kita peroleh gratis jika kita berlangganan broadband. Hampir semua penerbit kartu kredit sudah menggratiskan iuran tahunan-nya. Low cost airlines telah merevolusi dan mempelopori penjualan tiket pesawat terbang sangat murah atau bahkan gratis. Di Negara-negara maju, daftar produk gratis ini semakin banyak. Anda dapat memiliki handphone dengan gratis, tentu dengan kontrak berlangganan tertentu. Memiliki laptop gratis, dengan berlangganan akses broadband. Singkat kata semua ada versi gratis nya, bahkan mobil gratis pun ada. Kalau majalah gratis sudah sangat biasa, Di Tokyo, malah ada toko yang menyediakan 5 item gratis untuk setiap pengunjungnya, mulai dari lilin, mie instan, sampai krim wajah. 

Makan Siang Gratis Memang (Pernah) Ada 
Anda tentu pernah mendengar ungkapan “tidak ada makan siang gratis”. Ungkapan ini sebenarnya berasal dari jaman Cowboy di Amerika Serikat. Pada waktu itu banyak Saloon, tempat nongkrong orang Amerika jaman dulu, yang menyediakan makan siang gratis untuk menarik pengunjung. Makan siang nya memang benar-benar gratis. Tapi pengunjung harus bayar mahal untuk yang lain-lain, seperti minuman, permainan kasino, sewa kamar, dsb. 
Bagi-bagi produk gratis juga awalnya dilakukan oleh King Gillette, pencipta silet cukur pertama di dunia. Jaman dahulu pria bercukur dengan pisau cukur lipat yang tidak praktis, harus sering di asah, dsb. Ide menggunakan pisau cukur super tipis yang tidak perlu diasah, tapi dibuang jika sudah tumpul, adalah ide baru yang awalnya sulit dipahami. Gillette pun membagikan secara gratis sebagai marketing gimmick produk lain, dengan harapan pengguna baru yang menyukai ide ini selanjutnya akan membeli. Misalnya bekerjasama dengan bank, pisau baru Gillette dijadikan bonus bagi pembuka rekening tabungan. Dan Gillette benar, lambat laun pisau cukur Gillette dikenal dan kemudian mendunia hingga hari ini. 

Jell-O, dessert paling popular di Amerika juga awalnya sulit untuk dijual. Peter Cooper, penemu makanan dari gelatin ini kesulitan memperkenalkan produk baru nya. Baru setelah produk ini dipasarkan oleh genius pemasaran dan orator Francis Woodward, Jell-O menemukan tempatnya di pasar. Woodward bukan membagikan produk ini secara gratis. Namun mencetak dan membagikan buku resep gratis untuk memberi ide kepada calon pelanggan, bahwa Jell-O sangat praktis dan dapat disajikan dengan berbagai variasi. Woodward yang membeli lisensi Jell-O hanya seharga $450 sukses besar. 

Dari Kelangkaan Menuju Keberlimpahan 
Model gratis a la Saloon, Gillette dan Jell-O adalah model-model gratis abad lalu, yang hingga sekarang masih sering digunakan. Namun, abad 21 telah menciptakan model bisnis gratis baru. Model bisnis yang digerakkan oleh kemudahan dan teknologi. 

Plastik pada awalnya dirancang sebagai produk eksklusif. Riset dan produksinya memerlukan biaya mahal. Plastik juga lebih kuat dan tahan lama disbanding kayu. Jadi sudah selayaknya produk dari plastic dijual mahal. Namun, kita lihat hari ini, plastic demikian berlimpah ada dimana-mana. Plastik pada akhirnya menjadi komoditas yang berlimpah dan murah. 

Barang elektronik modern tumbuh pesat setelah transistor ditemukan. Pada awalnya transistor adalah barang langka yang mahal. Tahun 1961 harga 1 buah transistor adalah $ 10. Kurang dari 10 tahun harga nya sudah tinggal $1 sen. Dan hari ini, sebuah microchip yang setara dengan 2 milyar transistor hanya dijual $ 300, atau 0.000015 sen per transistor. Hal yang sama terjadi juga untuk kapasitas penyimpanan disk dan juga bandwidth, yang semakin lama semakin murah. Inilah yang kemudian memicu revolusi digital yang merubah cara pandang pengusaha dalam mencari revenue. 

Ketika sebuah produk telah menjadi komoditi yang “terlalu murah untuk dihargai”, maka kita tidak lagi bisa mengandalkan harga produk sebagai sumber revenue kita. Harga sangat terkait dengan kelangkaan, sementara yang kita hadapi adalah keberlimpahan. 

Gratis? Dari Mana Uangnya? 
Menjalankan usaha memang tetap harus berorientasi pada profit, yang sumber nya adalah revenue dikurangi cost. Model bisnis gratis pada dasarnya melakukan kreatifitas pada sumber revenue, bukan menghilangkan revenue. Jika semula revenue semata dari harga jual, maka dengan prinsip keberlimpahan, kita coba mencari revenue dari sumber lain. Beberapa model bisnis yang ada adalah: 

Subsidi Silang Langsung 
Ini model generasi pertama. Revenue dari sumber lain memberikan subsidi silang untuk item yang sengaja dibuat lost. Misalnya, gratis handphone, tapi bayar talktime. Gratis antenna parabola, bayar biaya langganan. Gratis software, bayar hardware. Dsb. Termasuk model bisnis yang digunakan Canonical yang membagikan OS Ubuntu Linux secara gratis. Software nya memang gratis, tapi jika perusahaan kemudian butuh jasa konsultasi, training dan implementasi Ubuntu resmi dari Canonical, perusahaan tersebut harus membayar mahal. 

Subsidi Pihak Ketiga 
Ini model bisnis yang digunakan Radio, TV dan Majalah Gratis. Pelanggan gratis, tapi pemasang iklan bayar. Digunakan juga oleh penerbit kartu kredit yang menggratiskan iuran, tapi memberikan charge yang mahal ke merchant. Diskotik juga menjadi pelopor model ini melalui program “ladies night”. Gratis untuk pengunjung wanita, tapi pengunjung pria membayar. 

Freemium 
Ini model yang sering digunakan perusahaan konsultan dan teknologi informasi. Gratis untuk versi yang generic, tapi membayar untuk versi premium. Bisa juga divariasikan dengan modul. Untuk modul terbatas gratis, modul yang lebih lengkap bayar. Gratis untuk konsultasi awal, bayar untuk jasa konsultasi yang lebih lengkap. Gratis untuk overview seminar, bayar untuk training yang lebih lengkap. 

Nonmonetary 
Ini yang 100% gratis. Jasa yang diberikan sama sekali gratis. Imbalan yang diterima penyedia jasa adalah perhatian dan reputasi. Dan dengan reputasi yang semakin meningkat, dikenal dimana-mana, banyak hal yang bisa dilakukan untuk mendatangkan revenue. Musisi yang memberikan karya nya secara gratis dan memperoleh reputasi dan perhatian, dapat menghasilkan revenue dari konser-konser ataupun penjualan merchandise nya. 

Sebelum Menggratiskan Jualan Anda 
Oke … oke, mungkin kedengarannya masih menakutkan untuk menggratiskan begitu saja jualan Anda. Memang ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum Anda menggratiskan jualan Anda: 

Pertama, Sesuaikan dengan model bisnis yg ada sekarang. Anda harus analisa baik-baik dari mana sumber revenue Anda. Secara umum menggratiskan jualan Anda dimaksudkan untuk memperbesar revenue, bukan mengurangi revenue. Kalau Anda jualan baju dan membagi-bagikan begitu saja produk terbaru Anda, sulit dibayangkan untuk mendapat revenue yang lebih besar. Tapi jika Anda member subsidi pada asesoris dan membagikan gratis sebagai gimmick untuk memperoleh pelanggan yang lebih banyak, jauh lebih masuk akal. Atau mungkin yang bisa digratiskan adalah catalog, newsletter atau buku kecil tentang bagaimana memanfaatkan produk Anda secara maksimal. 

Kedua, gratis akan efektif jika sifatnya masal, melibatkan crowd yang besar. Karena dengan biaya yang sudah ditetapkan, maka semakin besar pelanggan terlibat, biaya per pelanggan akan semakin kecil hingga nyaris nol. Membagikan software gratis kepada 100 orang atau 1 juta orang akan sangat berbeda. Maka Canonical dengan Ubuntu nya rajin mengirim CD gratis. Dalam ekonomi digital eksistensi produk kita di pasar akan sangat tergantung pada atensi dan reputasi. Gratis adalah senjata untuk mencapai dua hal tersebut. 

Saya menutup buka bersama dengan pengusaha senior yang saya ceritakan di depan dengan perasaan puas. Beliau menceritakan dengan detil “resep rahasia” menggratiskan layanan IT beliau, dan tetap memperoleh revenue dari tempat lain. Sebelum kami berpisah, beliau mengucapkan kalimat: “Oh ya, kalau semua sudah gratis, gratis pun jadi kuno. Harusnya pelanggan gak usah bayar, malah dibayar!” Waduh …. (FR) 

Sumber : http://fauzirachmanto.blogspot.com/2009/10/gratiskan-jualan-anda.html 

readmore »»  

Ternyata Otak Bisa Rusak

ternyata otak bisa rusak karena hal-hal berikut ini..
1. Tidak Sarapan Pagi
Mereka yang tidak mengkonsumsi sarapan pagi memiliki kadar gula darah yang rendah, yang akibatnya suplai nutrisi ke otak menjadi kurang.
2. Makan Terlalu Banyak
Terlalu banyak makan, apalagi yang kadar lemaknya tinggi, dapat berakibat mengerasnya pembuluh darah otak karena penimbunan lemak pada dinding dalam pembuluh darah. Akibatnya kemampuan kerja otak akan menurun.
3. Merokok
Zat dalam rokok yang terhisap akan mengakibatkan penyusutan otak secara cepat, serta dapat mengakibatkan penyakit Alzheimer.
4. Mengkonsumsi gula terlalu banyak
Konsumsi gula yang terlalu banyak akan menyebabkan terganggunya penyerapan protein dan nutrisi, sehingga terjadi ketidakseimbangan gizi yang akan mengganggu perkembangan otak
5. Polusi Udara
Otak adalah konsumen oksigen terbesar dalam tubuh manusia. Menghirup udara yang berpolusi menurunkan suplai oksigen ke otak sehingga dapat menurunkan efisiensi otak.
6. Kurang Tidur
Otak memerlukan tidur sebagai saat beristirahat dan memulihkan kemampuannya. Kekurangan tidur dalam jangka waktu lama akan mempercepat kerusakan sel-sel otak.
7. Menutup kepala saat tidur
Kebiasaan tidur dengan menutup kepala meningkatkan konsentrasi zat karbondioksida dan menurunkan konsentrasi oksigen yang dapat menimbulkan efek kerusakan pada otak.
8. Menggunakan pikiran saat sakit
Bekerja terlalu keras atau memaksakan untuk menggunakan pikiran kita saat sedang sakit dapat menyebabkan berkurangnya efektifitas otak serta dapat merusak otak.
9. Kurang menstimulasi pikiran
Berpikir adalah cara yang paling tepat untuk melatih otak kita. Kurangnya stimulasi pada otak dapat menyebabkan mengkerutnya otak kita.
10. Jarang berkomunikasi
Komunikasi diperlukan sebagai salah satu sarana memacu kemampuan kerja otak. Berkomunikasi secara intelektual dapat memicu efisiensi otak. Jarangnya berkomunikasi akan menyebabkan kemampuan intelektual otak jadi kurang terlatih.Yuk kita jaga otak kita biar gak cepet rusak..

readmore »»  

Sedekah Gak Nunggu Ikhlas

Sedekah itu Gak Nunggu Ikhlas
Oleh : Admin
Minggu, 06 September 2009 13:05 WIB
.
"Sedekah itu seikhlasnya" kalimat itu biasanya yang saya gunakan kalo diminta sumbangan. "Maksudnya seikhlasnya apa sih pak" tanya temen saya, "kalo ada uang ya ngasih kalo gak ada uang ya jangan dipaksakan", jawab saya. " sering sedekah?" tanya temen saya, " ya karena jarang punya uang ya jarang", jawab saya. " Lagian juga kalo punya uang kalo ngasihnya gak ikhlas percuma aja gak ada pahalanya", saya nambahin. 

Lain waktu, 
"Pak ada mobil keliling yang suka minta sumbangan tuh di depan rumah", kata anak saya, "Bilangin gak ada ", jawab saya. "Belum tentu dananya juga bener disalurkan jangan2 dipake sendiri, daripada ngasihnya gak ikhlas mendingan gak usah aja" kata hati saya. 

Lain waktu lagi, 
"Pak nih ada edaran dari Panitia Pembangunan Mesjid di kompleks Bapak diminta jadi donatur untuk pembangunan Mesjid", kata istri saya. "Males ah, nyumbang pake diumumin segala, itu riya namanya nanti gak ikhlas jadinya", jawab saya. 

Kata "ikhlas" menjadi senjata pamungkas saya sebagai tameng untuk tidak memberi. 
Percuma memberi kalo gak ikhlas, dan sialnya ikhlas itu lama banget datangnya ke diri saya sehingga bertahun tahun saya menjadi orang yang jarang memberi. 

Pertemuan saya dengan komunitas TDA di Milad 3 yang menghadirkan Ustad Lihan mengubah pola pikir saya dalam bersedekah. Buku2 dan ceramah Ustad Yusuf Mansur serta tulisan Ippho Santosa banyak memberi wawasan baru mengenai nilai2 sedekah. 

Untuk bersedekah sebenarnya gak usah nunggu ikhlas dulu, lakukan aja sesering mungkin. Bisa saja dalam 10 kali kita bersedekah yang 6 tidak ikhlas awalnya tapi masih lumayan ada 4 yang ikhlas. Dan kalo sering bersedekah lama2 akan jadi kebiasaan sehingga Nilai ikhlasnya sudah lebih banyak lagi yang pada akhirnya nanti bersedekah itu sudah menjadi kebiasaan sehari2. 

Kalo bersedekah ada unsur riya juga lakukan aja, toh yang rugi diri kita sendiri kalo yang menerima sih masih bisa merasakan kebahagian. Lumayan masih tidak merugikan orang lain. 

Semua kegiatan yang baik memang awalnya harus dipaksa dulu sambil jalan diharapkan kesadaran mulai muncul. 

Coba simak; 
Sholat itu harus khusyu, memang kalo gak khusyu gak usah sholat? 
Puasa itu harus bisa menjaga hawa nafsu, memang kalo gak bisa menjaga hawa nafsu gak usah puasa? 

Bukannya lebih baik; 
Sholat aja dulu nanti juga lama2 bisa khusyu 
Puasa aja dulu nanti juga lama2 bisa menahan hawa nafsu 
Sedekah aja dulu nanti juga lama2 bisa ikhlas..... 

Jadi untuk bersedekah ternyata gak usah nunggu ikhlas dulu yang penting lakukan saja jangan dipikir jangan dihitung......Just Action !!! 

Saat ini Divisi TDA Peduli sedang menggalang dana untuk acara Santunan Ramadhan TDA Peduli yang dikomandani oleh pak Dewanto dan pak Irwan Subik, Semoga sahabat2, rekan2 TDA Bekasi bisa ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. 

Salam berbagi 

Ato Sunarto
(AA)

readmore »»  

Manfaat Air Kelapa

Manfaat Air Kelapa
Sejak lama, kelapa dikenal sebagai tumbuhan yang kaya manfaat. Nyaris tak ada bagian dari tanaman kelapa yang tidak bermanfaat bagi kehidupan.
Namun tak jarang pula orang yang tidak paham memanfaatkan setiap bagian dari kelapa. Air kelapa misalnya, justru hanya menjadi limbah karena bingung memanfaatkanya. Padahal air kelapa justru sangat berkhasiat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh.
Nah.. agar air kelapa tak terbuang percuma, Anda perlu tahu apa saja khasiat dan kegunaannya. Inilah alasan kenapa Anda perlu minum air kelapa:
  1. Air kelapa ternyata lebih bernutrisi ketimbang susu penuh (whole milk) karena tidak mengandung kolesterol dan rendah lemak.
  2. Air kelapa dapat memperbaiki sirkulasi darah dan dikenal mampu membersihkan saluran pencernaan.
  3. Air kelapa tidak hanya akan membuat sistem kekebalan tubuh Anda lebih baik, tetapi juga membantu tubuh melawan beberapa jenis virus penyebab penyakit.
  4. Jika Anda mengidap penyakit batu ginjal, biasakanlah meminum air kelapa secara rutin. Kebiasaan meminum air kelapa akan mambantu memecah batu ginjal dan memudahkan mereka keluar dari tubuh.
  5. Air kelapa juga dikenal sejak dahulu dapat menyembuhkan gangguan saluran kencing. Segelas air kelapa akan meredakan rasa sakit akibat susah kencing.
  6. Jika Anda masih merasa pusing karena mabuk, tak ada yang bisa memulihkannya dengan cepat selain mengonsumsi air kelapa.
  7. Air kelapa yang rasanya lembut sangat kaya akan elektrolit dan potassium . Potassium dapat membantu tubuh mengatur tekanan darah dan fungsi organ jantung.
  8. Air kelapa dapat mempercepat naiknya trombosite bagi penderita DBD dan menurunkan demam (trombosit turun karena dipakai untuk mencegah pendarahan,karena demam tinggi mengakibatkan pengentalan darah,dan pori”pembuluh darah membesar)
Berbagai manfaat air kelapa:
a. Air kelapa berkhasiat sebagai diuretik, yaitu untuk memperlancar pengeluaran air seni. Air kelapa muda dicampur dengan sedikit sari jeruk sitrun bermanfaat untuk mengatasi dehidrasi, juga untuk memerangi gangguan cacing dalam perut anak-anak kecil.
b. Jika air kelapa muda yang dicampur dengan susu amat baik untuk makanan anak. Campuran air kelapa muda tersebut mempunyai khasiat untuk mencegah penggumpalan susu dalam perut, muntah, sembelit, dan sakit pencernaan.
c. Air kelapa juga mempunyai bermacam-macam khasiat sebagai obat. Di antaranya, minum air kelapa muda juga dapat membantu mengatasi pengaruh racun obat sulfa dan antibiotika lain, sehingga menjadikan obat-obat itu lebih cepat diserap darah.
d. Mencuci muka dengan air kelapa secara kontinu tiap hari dapat menyembuhkan atau melenyapkan jerawat, noda-noda hitam, kerutan pada wajah yang datang lebih dini, kulit mengering, dan wajah menjadi tampak berseri.
e. Campurlah air kelapa dengan sedikit madu. Ramuan ini merupakan tonikum yang murah tetapi berkhasiat. Ramuan ini merangsang pusat-pusat seksual tubuh dan meniadakan akibat buruk gairah seksual berlebih.
f. Jerawat membandel dapat diobati dengan campuran 25 gram pasta kunyit dengan segelas air kelapa, lalu dibiarkan selama semalam suntuk, kemudian tambahkan 3 sendok teh bubuk cendana merah. Aduk-aduklah semua bahan tersebut sampai rata, kemudian disimpan lagi tanpa terganggu selama 3 hari. Saringlah ramuan tadi dengan tiga lapis kain kasa. Simpan sari tadi dalam botol, dan oleskan pada muka dua kali sehari hingga jerawat lenyap.
g. Air kelapa juga berkhasiat sebagai obat luka, telapak kaki pecah-pecah, dan eksim. Membuat ramuannya relatif mudah. Rendamlah segenggam beras dalam air kelapa muda bersama tempurungnya sampai beras terasa asam karena peragian, kemudian beras digiling menjadi bubuk halus. Tepung beras tersebut digunakan dengan dioleskan setiap hari selama 3-4 hari pada bagian tubuh yang sakit.
h. Jika air kelapa muda dicampur dengan sejumput bubuk kunyit dan air kapur sirih dalam ukuran sama merupakan obat luka bakar dan meniadakan rasa panas pada telapak kaki dan tangan

readmore »»  

Selasa, 04 Oktober 2011

Membangun Mental Pemenang! [2]

Membangun Mental Pemenang! [2]

 
Rabu, 07 September 2011
/Tulisan Pertama/ /Tulisan Kedua/

Oleh: Sholih Hasyim
JIKA energi spiritual itu mapan dan dahsyat, maka kita mampu melawan sikap tergesa-gesa, kemenangan sementara, keletihan dan kelelahan, perjalanan panjang nan berliku, godaan duniawi yang kerdil, trampil mengantisipasi berbagai tekanan internal dan intimidasi musuh. Dan pada saat yang bersamaan kita merasakan kehidupan yang bermartabat (izzah).

Kehidupan individu, keluarga, masyarakat dan utamanya kehidupan bernegara kita sekarang ini membutuhkan energi spiritual untuk membangun kembali puing-puing kerusakan moral akibat terpaan badai materialisme. Serta penjajahan syubhat, syahwat dan ghoflah (kelalaian).

Sekarang juga kita memerlukan kekuatan ruhiyah itu untuk menyembuhkan bangsa dari patologi (penyakit) sosial. Sekarang ini kita membutuhkan energi spiritual untuk memperbaiki nasib bangsa yang telah terpuruk, miskin, bodoh, terbelakang, dan terjerat belenggu krisis. Dan sekarang ini kita memerlukan kekuatan moral itu untuk melawan tirani yang terjangkiti penyakit KKN secara kronis dan akut.

Sekarang ini kita membutuhkan reformis baru, sang juru selamat, pahlawan (banyak amal dan pahalanya), yang bisa membawa ke pinggir pantai para penumpang kapal Indonesia yang tenggelam di dasar laut. Kita membutuhkan imam (pemimpin spiritual) pada saat dimana para koruptor dihormati, orang yang baik dikucilkan, diisolir dan dituduh sebagai biang kerusakan negeri (teroris).

Setiap kali bangsa manapun menghadapi tantangan besar, muncul pahlawan yang memberikan arah dan memimpin perjalanan. Ketika bangsa Israil ditindas dan difakirkan Firaun, datanglah Musa dan Harun.

Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya ia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat dan takut. Berkatalah mereka berdua : Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera menyiksa kami atau akan bertambah melampaui batas. Allah berfirman : Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat. Maka datanglah kamu berdua kepadanya (Fir’aun) dan katakanlah : Sesungguhnya kami adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka. Sesungguhnya kami telah dating kepadamu membawa bukti (atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk (QS. Thaha (20) : 43-47).

Ketika mereka menghadapi paceklik, muncul Nabi Yusuf yang memegang kendali perekonomian dan mewujudkan kemakmuran.

(Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru): "Yusuf, Hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya." Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.” (QS. Yusuf (12) : 46-47).


Ketika Jalut (Goliat) mengancam mereka dari luar, Nabi Dawud hadir memimpin perlawanan dan membunuh Jalut.

Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai, maka siapa di antara kamu meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka dia adalah pengikutku." Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata : "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya." orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. dan Allah beserta orang-orang yang sabar." Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdoa: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir." (QS. Al Baqarah (2) : 49-50)

Ketika ummat manusia berada di tepi kehancuran peradaban Parsi dan Romawi, diutuslah Nabi Muhammad Saw.

كَمَا أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولاً مِّنكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُم مَّا لَمْ تَكُونُواْ تَعْلَمُونَ


“Sebagaimana Kami telah menyempurnakan nikmat kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.” (QS. Al Baqarah (2) : 151).

Ketika kerajaan Bani Umaiyah mengalami pembusukan dari dalam, datanglah sosok Umar bin Abdul Aziz.  Seorang pemimpin yang zuhud. Pengaruh kepemimpinannya demikian mendalam. Pesan-pesan ketaqwaan mendominasi tempat-tempat umum. Bahkan para amil zakat keliling Afrika, tetapi tidak ada yang menerimanya. Indikator kemakmuran yang tidak ada duanya. Maka, sejarah menamakan pasca kepemimpinan cicit Umar bin Khathab tersebut sebagai khalifah rasyidah kelima.

Merindukan Sosok Leader, Bukan Dealer 

Bukan tantangan yang kita keluhkan sekarang ini, tetapi benarkah rahim pertiwi ini tak sanggup lagi melahirkan para pahlawan, leader seperti zaman revolusi kemerdekaan pada tahun 1945 dahulu. Benarkah negeri yang dilukiskan oleh Syekh Ali Thanthawi laksana “ sepenggal firdaus di bumi “ dan penyair Yaman “ - namudzajiyyah fil jannah - maket surga”ini akan hancur ditangan bangsanya sendiri yang terlalu kerdil menghadapi persoalan dan tantangan besar. Benarkah bahwa tantangan kehidupan dari Allah sekarang ini lebih besar dari kapasitas internal yang kita miliki. Mengapa semua ujian yang kita hadapi bersamaan dengan musibah kelangkaan pahlawan.

Sudah saatnya kekuatan spiritual yang kita peroleh selama bulan Ramadhan kita aktualisasikan untuk membangkitkan semangat pengorbanan dan kepahlawanan. Sebab kejahatan yang menggurita pada era globalisasi saat ini terlalu keras untuk dilawan oleh orang-orang yang lemah imannya. Badai materialisme terlalu menggoda untuk dihadapi oleh orang yang berjiwa kerdil.

Dengan nilai-nilai perjuangan, kepahlawanan, pengorbanan yang diserap dari sekolah Ramadhan itu kita menggalang tangan-tangan shalih yang terisolir di negeri ini untuk bersinergi. Memenangkan kebenaran diatas kebatilan. Mengedepankan aspek spiritual diatas material. Mengunggulkan aspek ruhaniah di atas sektor badaniyah. Mengedepankan iman dan takwa diatas ilmu pengetahuan dan teknologi. Mengedepankan iman diatas akal dan naluri. Dan kita alirkan kembali darah segar ke dalam tubuh ummat yang tampak pucat dan lesu. Dan bermental bagaikan buih di lautan. Serta kita angkat kembali harga diri kita yang sudah jatuh.

Terakhir, mari kita sadari bahwa siapapun orangnya pasti pernah dan selalu pernah melakukan kesalahan. Dalam diri kita bukan cuma ada nalar dan nurani, tetapi ada naluri. Dalam diri kita tidak hanya ada akal dan iman, tetapi ada pula syahwat. Kita bukan hanya memiliki kekuatan, namun juga memiliki kelemahan sekaligus kekurangan. Kesalahan yang fatal adalah kita tidak menyediakan pada ruang kepribadian kita untuk memperbaiki diri. Janganlah kita persepsikan bahwa kekurangan, kelemahan itu mematikan peluang untuk maju.

Semoga kesalahan itu tidak terulang, dan kita berharap kesalahan itu sebagai tangga, jembatan untuk meningkatakan kualitas kita. Marilah kita berbuat sebanyak mungkin untuk menutupi segala kekurangan dan kelemahan bawaan kita. Sehingga sampai pada kondisi bahwa kekurangan kita bisa dikalkulasi. Sekalipun banyak kekurangan, tetapi yang menonjol dalam diri kita adalah kelebihan-kelebihannya.

Hari raya sejatinya membuka ruang kepribadian kita secara lebar untuk berkembang. Tidak terpuruk pada sisi gelap dan bahu tidak sedap diri. Ketika kita terbuka dalam merespons setiap perubahan menuju ke arah kebaikan dan kesempurnaan, indikator bahwa kita menempatkan diri termasuk agen perubah (‘unshur taghyir). Kesadaran untuk berubah adalah unsur yang termahal dalam kehidupan ini.

ذَلِكَ بِأَنَّ اللّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّراً نِّعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَى قَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمْ وَأَنَّ اللّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“(siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS. Al Anfal (8) : 53).

Tentu saja, Allah tidak mencabut nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada sesuatu kaum, selama kaum itu tetap taat dan bersyukur kepada Allah.*
Penulis adalah kolumnis hidayatullah.com, tinggal di Kudus, Jawa Tengah
readmore »»  

Membangun Mental Pemenang! [1]

Membangun Mental Pemenang! [1]

 
Selasa, 30 Agustus 2011
Oleh: Shalih Hasyim
SETIAP kali kita berhari raya ‘Idul Fitri dan ‘Idul Qurban, seharusnya kita sudah memetik kemenangan. Kemenangan memimpin diri sendiri, sebelum memimpin orang lain. Barangsiapsiapa yang kalah dalam mengelola diri sendiri akan gagal memimpin orang lain. Kemenangan mengendalikan/mengelola panca indra, syahwat perut (syahwatul bathn) dan syahwat kemaluan (syahwatul farj) agar tunduk kepada keinginan Allah SWT. Sebagaimana al-Quran mengatakan;

"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapatkan kemenangan." (QS.An Naba (78) : 31).

Kemenangan bahwa menemukan jalan keluar dari kerumitan hidup, memperoleh rizki di luar planning, perhitungan manusiawi dan tanpa menggunakan prinsip-prinsip ekonomi, mendapatkan berbagai kemudahan dalam menapaki pasang surut kehidupan termasuk terhapusnya dosa dan jaminan memperoleh pahala yang agung. Tentu ini, sebuah kemenangan yang bersifat spektakuler. Sebagaimana janji Allah SWT;

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangka, dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah SWT niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya, dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah SWT niscaya Dia akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.” (QS. Ath Thalaq (65) : 2-4).

Sebagai pemenang sejati, tak ada salahnya kita gemakan alunan takbir, tahmid dan tahlil. Kita gemakan ucapan Allahu Akbar, Allah Maha Besar, termasuk dalam keyakinan kita. Betapa kecilnya ilmu yang kita miliki, betapa kecilnya harta dan jabatan kita.  Subhanallah. Maha Suci Allah. Betapa kotor diri kita. Bukankah kita seringkali tidak kuasa mengendalikan mulut, telinga, tangan, pikiran, perut dan farji (kemaluan) kita dari dosa dan masiat.

“Laa ilaaha illallah, Tiada Ilah selain Allah.” Kita diperintahkan untuk memperbanyak ucapan tahlil artinya kita dianjurkan untuk mengukir sebanyak mungkin prestasi karena dorongan iman.

Kalimat tahlil yang kita hayati dalam hati, diucapkan dengan lisan dan digerakkan dengan anggota tubuh, mudah-mudahan iman (tauhid) terpatri dalam jiwa kita.Tanpa menunggu banyak orang bertahlil di malam Jumat. Setiap saat, jika perlu kita harus bertahlil.

Dengan berpuasa secara benar kita bisa merasakan nikmatnya hari lebaran/hari raya. Laksana perasaan seorang pengembara (as Saihun) yang menemukan oase di tengah padang sahara. Bagaikan seorang musafir kehausan yang menemukan telaga yang jernih dan tempat berteduh di tengah-tengah teriknya perjalanan. Seperti perasaan seorang petani yang  menemui tibanya masa panen. Seperti seorang pebisnis yang memperoleh keuntungan usaha yang berlimpah. Seperti seorang atletik yang mengungguli para kompetitornya.
Ketika menang, kekalutan dan kegelisahan hati menjadi terobati. Seakan-akan hilang keletihan, pengorbanan yang kita rasakan sebelumnya. Sehingga pasca kemenangan ada tambahan kekuatan, motivasi, harapan dan energi baru. Dengan stamina, spirit baru itu merupakan modal untuk melawan tekanan eksternal dan internal diri kita, mengusir rintangan, menyingkirkan duri, menolak rayuan dan godaan, memikul beban, dan menikmati kelelahan dan penderitaan.

لَيْسَ اْلعِيْدُ مَنْ يَلْبَسُ الْجَدِيْدَ اِنَّمَا الْعِيْدُ اِذَا كَانَتْ طَاعَتُهُ تَزِيْدُ وَعَنِ الْمَعْصِيَةِ بَعِيْد

“Bukanlah orang yang berlebaran itu orang yang berpakaian baru, hanyalah orang yang berhari raya itu jika ketaatannya (kepada Allah) meningkat dan terhadap perbuatan masiat menjauh.”
Memasuki bulan Syawal adalah momentum untuk mengadakan evaluasi secara radikal mutu/standar kelulusan kita pada madrasah Ramadhan. Semoga, pada sebelas bulan mendatang terjadi peningkatan kualitas pribadi, organisasi, sosial dan amal shalih, sesuai dengan arti dari bulan Syawwal itu (bulan peningkatan).

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka Mengetahui.” (QS. Ali Imran (3) : 133-135).

Mewaspadai Kebangkrutan

Alangkah ruginya jika kita tidak bisa mempertahankan kualitas (bobot kepribadian) yang kita serap dari Ramadhan. Pengaruh tarbiyah amaliah yang tersimpan dari kata Ramadhan. Yaitu, Ra (rahmat, kasih sayang), Mim (maghfirah, ampunan), Dhi’fun (berlipat ganda), Alif (amina minan nar, aman dari siksa), Nun (nur, bercahaya).
Seharusnya, terjadi peralihan bentuk setelah berpuasa. Sebelum berpuasa karakter kita bagaikan ulat yang menjijikkan. Bodinya tidak menarik. Kulitnya membuat gatal yang tak terperikan. Setelah berpuasa di dalam kepompong selama empat puluh hari berubah menjadi kupu-kupu yang sedap sejauh mata memandang.
Kita juga tidak ingin seperti perempuan tua jahiliyah dahulu yang pagi harinya rajin menenun, tetapi pada sore harinya hasil tenunannya itu diurai selembar demi selembar.

“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain[*]. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. dan Sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.” (QS. An Nahl (16) : 92)

Atau orang yang fisiknya puasa, namun panca indera lain tetap melakukan maksiat. Sehingga puasa yang dilakukan tidak berefek pada perubahan pola pikir dan perilaku kehidupan sehari-hari. Poso (puasa) identik dengan - opo-opo kerso (tidak ingin melakukan, Jawa red)

أَتَدْرُوْنَ مَا الْمُفْلِسُ ؟ قَالُوْا : اَلْمُفْلِسُ فِيْنَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ وَلَا مَتَاعَ , فَقَالَ : اِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتيِ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ , وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذاَ , وَسَفَكَ دَمَ هَذَا , وَضَرَبَ هَذاَ , فَيُعْطِي هَذَا مِنْ حَسَنَا تِهِ وَ هَذَا مِنْ حَسَنَاتِ, فَاِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ, أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فيِ النَّارِ

Nabi bersabda; “Tahukah kalian, siapakah orang-orang yang bangkrut itu? Mereka menjawab, Menurut kami orang yang bangkrut itu ialah yang tidak memiliki harta dan benda. Beliau bersabda : orang bangkrut dari ummatku tampil pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa dan zakat. Dia pun datang dengan membawa dosa karena memaki orang, menuduh seseorang berzina, memakan harta si anu, menumpahkan darah si anu, dan memukul si anu. Kemudian diberikanlah sebagian kebaikannya kepada si anu dan si anu (yang dahulu dizaliminya). Jika kebaikannya telah habis sebelum dosa kezalimannya berakhir, maka kesalahan orang diambil lalu ditimpakan kepadanya.Akhirnya dilemparkanlah dia ke neraka.” (HR. Muslim dan Turmudzi).
Karena itu, kemenangan ruhaniah adalah modal yang amat berharga agar kita memiliki kemampuan untuk menunda kepuasan sesaat yang menggoda, menggiurkan atau menyilaukan dan menukarnya dengan kesabaran dan keteguhan menunggu kepuasan akhir, abadi dan permanen. Karena kita yakin, sesungguhnya hasil yang kita nikmati sekarang tidak  sebanding  dengan kenikmatan di akhirat kelak.

فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّا أُخْفِيَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاء بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Seorangpun tidak mengetahui apa yang disimpan untuk mereka, yaitu (berbagai kenikmatan) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.“ (QS. Al Sajdah (32) : 17).*/bersambung bagian KEDUA

Penulis kolumnis hidayatullah.com, tinggal di Kudus, Jawah Tengah
readmore »»  
 
 
 

Save

 
ans!!