DREAMERSRADIO.COM - Melon buah bulat dengan daging buah yang empuk ternyata menjadi buah termahal di dunia. Jenis melon termahal di dunia ini bernama Yubari King. Melon dengan daging buah berwarna oranye ini berasal dari kota Yubari di Hokkaido, Jepang. Negara sakura ini memang terkenal memiliki buah dan sayur terbaik dan dijual dengan harga yang tinggi.
Dilansir dari gourmet.com, harga sepasang melon yubari pernah dijual mencapai $26.000 atau sekitar 260 juta Rupiah dalam suatu pelelangan. Ini membuat melon yubari dinobatkan sebagai buah termahal di dunia. Padahal di pasar swalayan, harga melon yubari sendiri rata-rata 50 dollar hingga 100 Dolar atau sekitar 500 ribu hingga 1 juta Rupiah. Mengapa harga melon Yubari King begitu mahal?
Buah yang satu ini merupakan melon kultivar yang sangat lezat dimakan dan dipanen dalam jumlah terbatas. Yubari king merupakan hasil dari persilangan dua varietas melon yang menghasilkan melon dengan daging buah berwarna orange segar. Rasanya pun sesuai dengan harga yang ditawarkan. Menurut para pembeli, melon ini memiliki rasa manis berbeda dengan daging buah yang sangat lembut. Selain itu melon ini mempunyai tekstur berair yang pas saat dimakan. Inilah yang menyebabkan harga melon yubari king sangat tinggi.
Biasanya orang Jepang menyajikan melon kelas atas ini sebagai hadiah dalam perayaan chugen (acara tahunan di Jepang pada tanggal 15, bulan lunar ke-7). Bentuknya yang bulat sempurna serta kulitnya yang halus dan tampilannya yang estetis membuat Yubari king menjadi elegan sebagai buah tangan.
Kualitas buah ini memang sebanding dengan harga yang ditawarkan. Komentar orang-orang mencoba buah ini pun mengatakan tak ingin meneteskan setetes air dari melon lezat ini. Bagaimana dengan kamu dreamers, mau mencoba melon termahal di dunia?
readmore »»
Jadwal sholat Surakarta
Entri Populer
-
Hai saudara - saudara semua...., kali ini saya akan menyebarkan sedikit ilmu kepada saudara semua, yaitu cara membuat jahe / kunyit / temula...
-
Begitu banyaknya Cabe yang berwarna ungu, tomat ungu, brokoli ungu, pisang ungu, sekarang juga ada kacang panjang ungu. Baru-baru ini...
-
Bercocok tanam adalah sesuatu yang menyenangkan, disamping itu juga kebutuhan, dimana kita butuh udara yang bersih, pemandangan yang asri, j...
-
Sudah lebih dari 16 bulan negeri ini tidak mengalami musim kering, April sampai September 2016 lalu yang seharusnya musim kemarau – teta...
-
Selasa, 18 september 2012 yang lalu adalah 7 tahun kebersamaanku dengan istri dalam ikatan pernikahan, Oleh karena hal tersebut saya memb...
Rabu, 17 Juli 2013
Senin, 01 Juli 2013
7 Negara Ketakutan Pada Google Glass
Kacamata pintar Google Glass terus menuai kontroversi. Yang terbaru, pemerintah dari 7 negara mengirimkan surat pada Google untuk mencari tahu seluk-beluk Google Glass.
Dalam surat yang dikirimkan kepada CEO
Google, Larry Page, pemerintah Kanada, Belanda, Australia, Selandia
Baru, Meksiko, Israel dan Swiss menyatakan mereka ingin menguji coba
Google Glass. Mereka ingin memahami apakah ada masalah sosial dan etis
terkait perangkat canggih itu.
“Ketakutan terhadap aksi mata-mata para
individu pada individu lain, apakah melalui rekaman foto video atau
aplikasi lain telah muncul,” demikian pernyataan mereka yang dikutip
dari Bizjournals, Kamis (20/6/2013).
Pemerintah Kanada pada khususnya fokus
pada isu privasi. Google Glass memang punya kemampuan canggih, misalnya
merekam dengan perintah suara. Hal ini menimbulkan kekhawatiran banyak
orang yang takut direkam tanpa izin.
Bahkan, sebuah survei yang
diselenggarakan lembaga Creative and Social Technology (CAST) di
Goldsmiths, University of London mengungkap bahwa 20% responden meminta
Google Glass dilarang. Survei di Inggris ini melibatkan 4.000
responden.
Namun bos Google yakin nantinya
ketakutan terhadap Google Glass akan pudar. “Orang-orang mengkhawatirkan
sesuatu yang sebenarnya, jika kita sudah menggunakan produknya, bukan
masalah besar. Sama seperti Anda tidak terteror jika seseorang
menjepret foto Anda dengan smartphone,” tutur CEO dan pendiri Google,
Larry Page.
sumber : inet.detik.com
Langganan:
Postingan (Atom)